Mai LophLy ^o^v

Mai LophLy ^o^v

My Husband ^o^

My Husband ^o^

Senin, 12 Juli 2010

FanFic: I Miss You, Oppa!!

Gw buat FF ini karena gw kangen orang yang jadi cast disini. sebenernya FF ini udah pernah di post di FB, cuma karena banyak yg suka sama FF ini, jadi gw post lagi di Blog. hehehe..

wkt FF ini jadi, Kangin belum masuk WAMIL. tapi, sekarang udah hari ke 7 nya di camp. ^^

Cast : Super Junior Kim Yongwoon..




Denting-denting piano menghentikan langkahku di taman belakang. Yah, karena hari ini aku tidak dapat melakukan gerakan dance yang sempurna, maka aku dihukum untuk mencabuti rumput ditaman belakang, banyak yang bilang disini sering terjadi penampakan, kalau yang muncul cowok ganteng sih aku pasti senang, lha kalau yang datang makhluk halus bisa-bisa aku pingsan ditempat. Suara piano itu semakin jelas terdengar, ku pertajam pendengaranku dan mulai mencari darimana asal suara itu, “Gedung kesenian” Batinku. Aku berjalan kearah gedung kesenian yang sudah tidak terpakai, hampir seluruh murid tidak pernah masuk kedalam. Music yang dimainkan sangat lembut, seperti mencerminkan perasaan sedih orang yang memainkannya, entahlah, mungkin aku terlalu sok tau.


Ku buka pintu kayu ruangan itu, ku langkahkan secara perlahan kaki ini memasuki ruangan yang penuh dengan debu. “Apa ada orang?” Tanyaku dengan suara bergetar, karena ketakutan. Suara piano itu terhenti, namun tidak seorang pun yang menjawab pertanyaanku. Ku beranikan diri masuk lebih dalam lagi, aku tersentak saat melihat siapa orang yang bermain piano tua itu. Tubuhnya sangat besar, dia terlihat seperti bukan murid sekolah kami, karena dia tidak mengenakan seragam.

Annyeong~ Siapa kau? Dan apa yang kau lakukan disini?” Tanyaku seraya menghampirinya. Dia menggebrak cord piano itu hingga menghasilkan bunyi yang menyakitkan telinga, ku tutup kedua kuping-ku yang pengang.

“Apa kau buta? Sampai tidak bisa melihat apa yang aku lakukan disini.” Jelasnya ketus dan tetap menghadap kedepan piano itu.

“Apa kau murid disini? Kenapa kita tidak pernah bertemu?”

“Kenapa kau begitu cerewet??!!” Bentaknya seraya membalikan tubuhnya, ekspresi wajahnya terlihat sangat marah, namun karena ruangan ini sangat gelap dan juga sudah sore, aku tidak dapat melihat wajahnya.

Mian, kalau aku membuat kamu marah. Baiklah, lanjutkan saja permainan mu. Lagu yang kau bawakan sangat bagus, aku menyukainya.” Jelasku seraya pergi meninggalkan ruangan itu.

Chamkanman.” Ucapnya, aku pun menghentikan langkahku. “Apa kau mau menemani ku? Itu pun kalau kau bersedia.” Lanjutnya, nada suaranya sudah merada. Aku pun menghamirinya dan menarik kursi kayu dan duduk disebelahnya.

“Kenapa kau bisa masuk kesini?” tanyaku penasaran

“Gedung sekolah ini milik temanku, karena merasa bosan aku pun meminjam kunci ruangin ini, lagi pula hampir tidak pernah ada murid yang datang kesini. Ini juga bukan pertamakali aku main piano disini.” Jelasnya dan melanjutkan permainan pianonya, masih dengan lagu yang tadi.



Wajahnya sangat tampan saat bermain piano, dan dia menikmati setiap not yang dia tekan. Aku terhanyut kedalam irama ini, music ini sungguh menyentuh.

“Lagu apa yang kau mainkan?” Tanyaku saat dia menyelesaikan lagunya.

“Itu lagu ciptaan ku, untuk para fans ku. Namun belum ada kesempatan untuk aku membawakannya. Hehehe. Aku kasihan kan?” Jelasnya dengan senyum dipaksakan.

“Apa kau seorang artis? Kenapa aku tidak pernah melihat mu, ya.” Tanyaku seraya menggaruk kepala karena bingung.

“Dulu. Sekarang bukan lagi. Aku benar-benar seperti artis yang kasihan, bahkan fans ku pun meminta ku untuk keluar dari group kami. Hahaha.”

“Kalau tidak ingin tertawa jangan dipaksakan. Itu terlihat sangat buruk.” Dia kaget mendengar ucapkan ku barusan. “Apa kau tersinggung?” lanjutku panic.

Dia menggelengkan kepalanya, “Aniya, aku rasa kau benar. Padahal aku sangat tidak ingin tertawa. Hey! Siapa nama mu?”

“Park MinRin. Kau?”

“Kangin. Apa kau benar-benar tidak mengenalku?” tanyanya tidak percaya. Dan aku mengangguk.

“Oh ya, kalau boleh tau seperti apa lirik lagu yang kau buat?”

“Aaaaiiissh~ kau ini sungguh-sungguh orang yang ingin tau segalanya.” Jelas Kangin kesal seraya mengacak-acak rambutku. Aku hanya dapat tersenyum. “lagu itu lebih mencerminkan perasaan seorang artis yang dianggap dengan sosok yang sempurna oleh fans-nya, sekali mereka melakukan kesalah, maka fans akan sangat marah dan membenci sang artis. Disini aku berkata, bahwa artis juga manusia biasa, manusia yang tidak luput dari kesalah. Jangan benci aku karena kesalah yang sudah aku buat, jangan memojokan aku yang sudah bersusah payah meminta maaf, jangan memintaku untuk keluar dari group yang aku sayangi, jangan selalu melihat keburukan ku. Kurang lebih seperti itu.” Jelas Kangin panjang lebar.

“Apa seperti itu perasaan yang kau alami sekarang ini??” tanyaku seraya menahan airmata, Kangin mengangguk pelan. “Apa kau membenci orang-orang yang meminta mu keluar?”

Aniyo! Aku sama sekali tidak pernah membenci mereka. Mungkin pilihan mereka sangat tepat, didalam group pun aku tidak menonjol. Sudahlah, untuk apa membahas hal yang tidak penting seperti ini.”

“Kangin HWAITING!!” teriak ku kencang dan membuat Kangin terkejut. “Seberapa buruk pun kamu, aku yakin diantara orang-orang yang membenci, masih ada orang yang sangat-sangat mencintai mu. Kau harus yakin bahwa kau bisa kembali kedalam group itu.”

“Cih! Kau pikir aku ini anak kecil yang masih harus disemangati? Ya, mungkin kata-kata mu ada benarnya, tapi, hati kecil ku berkata kalau sekarang mereka semua sudah membenciku. Bagaimana mungkin aku dapat kembali kedalam group, beberapa bulan lagi aku akan pergi wajib militer, mungkin hanya ini cara yang dapat aku lakukan agar mereka semua dapat melupakan aku.”

“Apa kau pikir hanya anak kecil yang perlu semangat? Babo!” gerutuku seraya memukul kepalanya. “Apa itu artinya kau sedang melarikan diri?”

“Aku tidak bilang kalau sedang melarikan diri, aku hanya ingin mereka melupakan aku.”

“Apa kalau mereka melupakan mu, kau akan senang??” Tanyaku seraya memandang tajam matanya, aku harap dia dapat memberikan jawaban yang jujur.

“Mungkin.” Ucapnya, dari ucapannya itu, ia menutupi sesuatu, ia berbohong. Ia sangat sedih kalau para fans-nya satu per satu akan melupakan dia, namun tidak ada yang dapat dia lakukan untuk para fans-nya itu.

Geotjimal!! Kalau kau seperti itu arti kau lah yang tidak mencintai semua fans-mu, semua orang yang dengan tulus tetap mendukung-mu.”

Arasseo!! Tapi, tidak aka nada yang mengenalku ku kalau aku bukan lagi anggota dari group ku itu.” Lagi-lagi Kangin meninggikan suaranya.

“Aku rasa itu bukan dirimu yang sebenarnya. Walau kau bukan lagi anggota group itu, kau pun dapat terkenal asal kau akan tetap menjadi dirimu sendiri. Aku percaya kau dapat melakukannya, karena kau pasti tidak akan mengecewakan para fans-mu.”

Gomawo. Aku senang bisa bertemu dengan mu.” Ucap Kangin seraya menarik tubuhku kedalam pelukannya. Ada cairan yang membasahi baju-ku, dia menangis hinggah tubuh besar-nya bergetar. Ku dekap erat tubuh itu, ia benar-benar sangat tersiksa, tidak semua orang dapat bertahan di posisi Kangin, aku rasa dia adalah pria yang Hebat.

“Menangislah sampai dada mu tidak sesak lagi, menangislah sampai semua masalah yang mengganjal itu hilang, menangislah sampai kau merasa dirimu sudah membaik. Aku akan selalu menemani mu disini.” Ucapku yang juga menangis.

Gomawoyo.

 
Siapa pun Kangin, dimana pun Kangin, selamanya aku akan tetap mencintai mu. Selamanya aku tidak akan pernah melupakan mu, karena? Karena kau lah Kangin yang aku kenal, Kangin yang selalu berbuat sesuka hati, Kangin yang tidak bisa menjaga rahasia, Kangin si pemabuk, Kangin si raccoon, Kangin si pria paling tampan di korea . Kangin we’ll waiting you comeback in Super Junior.



The end..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar